Wednesday, September 14, 2005

Mantra of the day

When you truly care for someone, you don't look for faults, you don't look for answer, you don't look for mistakes. Instead, you fight the mistakes, you accept the faults, and you overlook the excuses.

The measure of love is when you love without measure. In life there are very rare chance that you will meet the person that u love and loves you in return. So once you have it don't ever let go, the chance might never come your way again.


posted at 2:38 AM - |


Tuesday, September 13, 2005

Dongeng Kucing

"Huh, si jijay ada lagi di sini..."

Sayup-sayup terdengar kata2 tsb oleh si Boncel yang sedang tidur melingkar di ranjangnya yang empuk terbuat dari bantalan bekas. Diangkatnya kepalanya dan kedua kupingnya menegak lesu.

Si ManisSi Manis, kucing paling cantik seantero perumahan Griya Indah, sedang berkumpul dengan beberapa kucing lainnya bergosip. Si Manis ini termasuk salah satu kucing paling beruntung karena dipelihara oleh salah satu keluarga kaya di perumahan tersebut. Dulu si Manis hanya seekor kucing kampung kotor yang ditinggal oleh induknya, namun setelah anak bungsu keluarga Rupawan memungutnya dan memeliharanya, berubahlah si Manis menjadi kucing cantik ibarat keturunan keluarga kerajaan kucing. Namun sayang, perangainya tidak tidak berkembang sejalan penampilannya. Dia semakin menjadi besar kepala, suka mencari perhatian setiap kucing dan orang, tidak menghargai kucing2 lainnya yang kurang beruntung, dan terlalu menguasai arena perjodohan di perumahan tsb.

Dulunya, Si Boncel dan Si Manis berteman baik. Si Boncel-lah yang berjasa membawa si Manis untuk tinggal di perumahan tersebut. Keduanya hidup rukun dalam kandang yang dilengkapi dengan bantalan empuk dan pasir tempat buang hajat, di rumah keluarga Rupawan. Setiap pagi dan sore, keduanya dilepas diperbolehkan keluar dari kandangnya oleh anak sang Rupawan. Diajaknya si Manis berkeliling perumahan tsb, berkenalan dengan kucing2 lainnya. Sikap supel si Boncel membuatnya mengenal seluruh kucing2 yang berdomisili di perumahan tersebut.

Lama-kelamaan si Manis menjadi betah tinggal di Griya Indah, mempunyai banyak kawan dan perlahan-lahan mulai melupakan hidupnya yang dulu menyedihkan. Si Boncel dan Si Manis menjadi sangat terkenal, semua kucing2 selalu menyempatkan diri untuk mampir bermain dengan mereka dan setiap kucing2 pendatang akan selalu datang untuk berkenalan. Tetapi Boncel mulai merasakan suatu keganjilan pada diri si Manis. Si Manis semakin menjadi hiperaktif dan selalu cari perhatian. Tidak pernah diberinya kesempatan si Boncel untuk ikut berinteraksi dengan para kucing2. Bahkan yang biasanya si Manis suka jual mahal ke para kucing kampung, tapi kalau sedang jalan-jalan sore dengan Boncel, Manis langsung berubah ramah dan menarik perhatian para kucing kampung tsb. Tapi ketika ada konferensi kucing sekelurahan, si Manis langsung menarik diri dari kucing2 kampung tsb dan menjadi eksklusif, hanya mau berkumpul dengan para kucing2 cantik dan ganteng yang memegang peranan cukup penting seperti Andre si Siam, Melinda si Persia, Susan dari Amerika, dan kucing2 keturunan lainnya. Si Boncelpun jadi tidak dipedulikan lagi, karena dia hanya seekor kucing kampung. Si Boncel jadi tidak dihargai lagi, suaranya tak lagi didengar karena dia hanya seekor kucing kampung.

Permasalahan bertambah parah ketika keluarga Rupawan jatuh miskin, di mana mereka harus melepaskan salah satu dari Si Boncel dan Si Manis karena tidak mampu untuk memelihara dan mengurus keduanya. Tersingkirlah si Boncel yang sekarang harus tidur menumpang di rumah tetangga kalau sedang beruntung dan tidur di trotoar. Terkadang Boncel datang ke rumah keluarga Rupawan untuk meminta sedikit makanan dari piring si Manis, namun seringkali si Manis mengusirnya. Si Manis sekarang sudah berubah menjadi ratu di kandang singasananya, kucing2 tetangga sering berdatangan untuk bermain dan memujanya. Para kucing pejantan mulai dari si Garong, si Kumis, si Tegap, dan masih banyak lainnya merupakan sebagian dari sejumlah mantan2 si Manis.

Si BoncelBoncel mulai merasa sedih dan kesepian karena teman2nya semua tidak ada lagi yang memperdulikannya. Semuanya sibuk dengan si Manis. Apa2 selalu si Manis. Si Manis ini. Si Manis itu. Boncel yang dulunya memegang peranan penting dalam Perkumpulan Kucing Griya Indah, sekarang hanya bisa menggelandang dari rumah ke rumah meminta makanan dan tempat untuk tidur ala kadarnya dari beberapa teman2nya yang masih ada sedikit rasa peduli. Sisanya? Sisa teman2nya sibuk memuja si Manis. Terkadang Boncel menyesali kenapa keluarga Rupawan harus membuangnya. Padahal dia sudah lama tinggal di situ. Apa mungkin karena si Manis lebih berharga di mata mereka?

Si KuningSuatu hari, ada kucing dari perumahan lain menghampiri Boncel yang sedang mencari sisa2 makanan dari onggokan sampah di tanah kosong. "Heh, kamu! Kemari!" teriak si Kuning, kucing belang warna kuning yang terkenal cantik serta galak. "Bilangin tuh ya si Manis, jangan coba dekati kekasihku si Bule! Nggak puas ya sama semua kucing di perumahanmu sampai2 harus ekspansi ke perumahanku?!". Seakan tidak puas dengan mengancamnya, si Kuning langsung menyakar dan menggigit Boncel dengan penuh amarah dan dendam. Boncel yang sudah 3 hari belum makan tak kuasa melawannya. Si Kuning akhirnya menghentikan serangannya yang membabi-buta setelah dilihatnya Boncel terbaring lemah dengan luka2 di sekujur tubuh yang mengeluarkan darah segar, dan kemudian berjalan meninggalkannya.

Untungnya anak sang Rupawan berjalan melewati tanah kosong tsb ketika pulang dari sekolah. Dengan air mata berderai2, diangkatnya tubuh si Boncel dan dibawanya pulang untuk dirawat. Sang anak merasa bersalah karena telah mengusir Boncel dari rumahnya dan akhirnya memutuskan untuk memeliharanya kembali.

***

"Huh, si jijay ada lagi di sini...", ujar si Manis kepada kucing2 di sekitarnya.

Terbangun dari tidurnya, Si Boncel cuman bisa memandang lesu si Manis yang dikelilingi oleh para kucing2 pengagumnya dan berujar dalam hati, "Kalau saja kamu tau, si Kuning hampir membunuhmu karena kau merebut si Bule darinya. Tapi kenapa Kuning musti melampiaskan kekesalannya ke padaku? Apa karena aku sudah tidak berharga lagi?"

____


Special thanks to Donny for the inspiration :)
Ooohh... I miss all my cats. Hello to my Rapunzel, Boncel + Anak2nya, Kuning, Uki, Belga, Bule, Kiki, Alena, Alesi (Kucing belagu yang nggak pernah mau pulang ke rumah).

UPDATE:
Huaaaaaaaaaaaa :( baru dikasih tauuu ma Rudy, katanya Alena udah mati ditabrak mobil. DEMMMM!!!!! I HATE ALL THOSE STUPID MORONIC DRIVERS IN MY NEIGHBOURHOOD!! BEGOKKK!!!! UDAH BRAPA KUCING GUE YG PADA TEWAS GARA2 PENGEMUDI MOBIL PADA GOBLOGGGG!!!!!!!!! AWAS LU YA SEMUA!!!!


posted at 4:24 PM - |


Monday, September 12, 2005

an explanation

hhh, i've been disliking someone.

now i'm glad i've finally found an explanation.

an explanation that justifies my hatred.

but the question remains...

was it me looking for the justification?

or was it everyone's reasoning that justifies this hatred?

i hope, it's not just me.


posted at 11:45 PM - |


Friday, September 09, 2005

Quote of the day

"My conscience created an image to torture me"

- somebody's quit msg


posted at 2:06 AM - |


Tuesday, September 06, 2005

m y b i g g e s t f e a r

setelah seharian nggak bisa ngakses detik.com maupun tempointeraktif.com, akhirnya tadi baru bisa. tadi siang baca status ym teman soal kecelakaan pesawat di medan, pas ngakses detik dan tempointeraktif gak ada satupun yang bisa diload. hhhhh, i knoy, pasti banyak orang lainnya yg juga lagi ngakses. tapi ya gak musti selambat itu donk servernya. masa berita skala nasional aja lsg down. gemana klo ada berita skala internasional (but ai stil lop yu tempointeraktif *biar gak dipelototin org2 kortem hihwihw). semakin dibaca, semakin berat aja rasanya di dada. campuran antara kasian, sedih, takut, kesal, dsb.

eniwei, lagi2 berita soal kecelakaan pesawat. semakin mengconfirm ketakutan gue untuk naik pesawat. yes, yes, im afraid to fly. kenapa? karena kaki gue nggak jejak ke tanah. gue paling nggak bisa tolerate kondisi di mana kaki gue nggak terjejak dengan mantap di tanah. terima kasih, gue nggak mau. i read somewhere klo flying is the safest form of transportation. hhhhhhhh, tapi kenapa jadi makin sering ada kecelakaan pesawat? faktor cuaca? human-error? engine problem? it doesn't matter! i want the new safest form of transportation yang ngejejak di tanah! :(

tapi kejadian itu juga ngambil nyawa orang2 yg ada di darat. hhhh, semakin mengconfirm ketakutan gue lainnya yaitu pesawat jatuh di lokasi perumahan warga. hhhhhh. there's no safe place anywhere this time. mungkin harusnya bandara itu berada jauuuuuh dari daerah pemukiman. bagusnya di daerah lapangan terbuka yang luas. nggak ada bukit2an. nggak ada gunung2an. gak ada hutan2an. gak ada pohon2an. just land and 24/7 emergency units. no, no, better yet, how about to equip the aeroplane with extendable wheels, jadi klo mulai oleng dikit roda lsg memanjang ke daratan jadinya bisa berdiri in balance tu pesawat.

tapi ada satu hal yang gue nggak suka dari penulisan berita kecelakaan di rata2 semua sumber berita indonesia. selalu aja ada pertanyaan, "ada firasat apa sebelumnya?". selalu aja ada line di berita yang bertuliskan 'si anu si itu mengaku mendapat firasat ttg si anu si itu sebelum kejadian tsb'. nggak bisa ya klo ngereport berita tanpa harus memasukan unsur mistis? yes, yes, talking about firasat is soooooo sickening. klo nggak cukup berita ttg kejadiannya, ya nggak usah nyeret2 soal mistis segala. nggak penting juga toh cuz it doesn't always add up to the actual facts. hhhhhh...........

my deepest condolences to all victims

the question now is... how am i going to get out of this southern hemisphere continent??


posted at 2:57 AM - |


Sunday, September 04, 2005

hhhhh... bikin puyenk aja

marriage.
hokay. the word is starting to freak me out.

by getting one, does that mean...
. i would never have first kiss anymore?
. i would never have the dagdigdug feeling anymore?
. i would never be able to set my eyes on other cuties anymore?
. i would never be able to go out on a first date anymore?
. i would never be jaim anymore?
. i would never experience the tingling sensation feeling anymore?
(and the list goes on...)

hati lagi stagnan
mata dan otak jadi sering blengkak blengkok ngak ngek ngok sana sini...
abis blengkak blengkok hati jadi ngak ngek ngok
nah ya, jadi puyenk kan tu...
kok hati jadi jahat sama pandanya, nggak bole begitu...
dem....gotnes....sit....


posted at 5:00 AM - |


Saturday, September 03, 2005

still in love?

This short conversational thoughts is dedicated to all my friends
who are in doubt of love.

boy: i saw her today
girl: i saw him today

boy: it seems like it's been forever
girl: i wonder if he still cares

boy: she looks better than before
girl: i couldn't stop staring at him

boy: i asked her how things were going
girl: i asked about his new girlfriend

boy: i'd choose her over any girl i'm with
girl: he's probablly really happy right now

boy: i couldn't look at her without starting to cry
girl: he couldn't even look at me

boy: i told her i miss her
girl: he doesn't mean it

boy: i meant it
girl: he didn't mean it

boy: i love her
girl: he loves his new girlfriend

boy: i held her for the last time
girl: he gave me a friendly hug

boy: then i went home and cried
girl: then i went home and cried

boy: i lost her
girl: i still love him

"you're so vain" - carly simon


posted at 4:21 AM - |


Friday, September 02, 2005

jeritan hati

i never let go
cuz you never set my heart free
is it really love?
or is it pure possessivity?
- the voice of my endlessly aching heart


pergilah
ke mana hatimu
ke mana cintamu membawamu...
biarlah
jangan perduli
usah dustai, usah ingkari kata hati...
- tangga.kata hati


posted at 5:00 AM - |